Tampilkan postingan dengan label Short Story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Short Story. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 April 2011

Kesejatian Hati

Dulu aku berfikir kau adalah segalanya, karena kau bisa mengubah hatiku yang pernah sekeras batu menjadi sehalus sutra. Kau pernah menjadi oase dipadang pasir saat aku dulu terdampar di kehampaan,kau pernah datang di kala dia pernah menyakitiku dan kau seperti malaikat bersayap yang membawaku terbang jauh meninggalkan rasa sakit dan kecewaku akan hidupku dulu. Kau pernah menawarkan sejuta janji yang sulit untuk kutepis dan limpahan kasih sayang yang selama ini ku damba. tak pernah sedetikpun kau membuat hatiku menangis. tak pernah sedetikpun kau biarkan hatiku terluka akan cinta. dan tak pernah sedetikpun kau membiarkanku sendiri menghadapi semua masalahku. Kau dulu begitu sempurna bagiku, kau selalu mengalah untuk hatiku yang rapuh. Bahkan,kau telah membuktikan bahwa cintamu adalah cinta terhebat diantara semua cinta yang pernah menghampiriku, hingga kurela meninggalkan mereka hanya untuk menerima cintamu.
Tapi semua tak sesempurna yang kubayangkan, semua janji yang pernah ada terhapus begitu saja. Hanya karena ku menguji cintamu dan perbedaan jarak yang ada. Kau seperti melupakan semuanya atau kau sengaja melupakannya. Ku hanya bersamanya karena ku ingin tau apa kau benar cinta sejatiku, apa kau mampu mempertahankaku bagaimanapun keadaanku,tapi ternyata kau malah memilih bersamanya dan meninggalkanku. Kau tak pernah tahu betapa hancurnya hatiku dulu saat ku tahu kau tak lagi menjadi milikku. Kau tak pernah tau betapa dulu aku begitu menyayangimu. Kau tak pernah tau betapa dulu aku begitu setia padamu. Dan kebersamaanku bersamanya hanyalah untuk menguji kesetiaanmu. Begitu mudah kau meninggalkaku dan memilih orang lain untuk menggantikanku tanpa sedikitpun memberikan penjelasan padaku. Tak pernah kulupa saat kau meninggalkanku tanpa untaian kata, kau seperti menganggapku patung yang tak bersua, dan ku hanya bisa terdiam dengan air mata tertahan. Aku menangis bukan karena dia pergi meninggalkanku,tapi karena dia menorehkan luka baru di hatiku yang rapuh. Dia semakin menyadarkanku bahwa cinta sejatiku masih terlalu jauh untuk ku gapai. Begitu banyak cinta yang menghampiriku tapi tak sedikitpun hatiku terbuka untuknya. Mungkin terlalu sulit bagiku untuk mempercayai kata itu lagi atau mungkin ku sudah tak mungkin menggapai kata itu lagi.

Terlalu cepat waktu berlalu dan dia telah mengetahuiku tujuanku dulu, hatinya kembali merayuku dengan sejuta tawaran cinta dan penyesalannya. Tapi semua telah terlambat, hatiku yang pernah terluka takkan mungkin begitu saja hilang, semua untaian ucapan itu takkan pernah kulupa saat kau meninggalkanku. Dan mungkin yang terbaik kau bersama orang yang benar-benar kau cintai dan itu bukan aku. Aku akan selalu mendoakanmu untuk mendapatkan cinta sejatimu. Karena seiring berjalannya waktu hatiku telah tertutup untukmu dan Allah telah menyembuhkan luka hatiku dan aku percaya suatu hari nanti aku akan mendapatkan orang yang jauh lebih baik darimu dan kau akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku.

Kini aku mengetahui arti sebuah kata sejati, "sejati" bukan hanya sebuah ucapan melainkan sebuah tindakan yang harus dibuktikan, bukan sesuatu yang harus di umbar tetapi sesuatu yang harus di simpan erat dalam hati untuk mengukuhkan sebuah rasa. Rasa sejati yang abadi, yang akan kekal selamanya hingga ia mati, mungkin mati di dunia tapi takkan pernah mati di setiap hati, hati yang tulus mencintai. Dan aku percaya suatu saat setiap manusia akan merasakan sebuah Rasa Sejati yang abadi, termasuk aku. Dengan cinta Allah, dia telah menguatkan hatiku kembali, mengumpulkan serpihan-serpihan hati yang dulu terkoyak oleh semua luka hati yang pernah ada. Luka hati yang tak abadi, tak kekal dan hanya akan menghancurkan setiap orang yang merasakan sebuah luka hanya sebagai pengahancur jiwa bukan sebagai pelajaran hidup bagi setiap manusia yang begitu berharga di mata Sang Pencipta.

Destiny_crazy

Pagi itu hari pertama masuk SMA, tak disangka kini ku menjadi murid SMA Pelita Harapan, SMA yang sebenarnya tak pernah diharapkan. Tapi ku berusaha mengikhlaskannya demi orang tuaku. Aku merasa aneh di sekolah ini, aku merasa tidak cocok dengan keadaan disini. Tak lama setelah ku berkeliling mencari kelas baruku lonceng berbunyi.
**
“Pagi ka, maaf saya terlambat,”ucapku dengan nada agak grogi. “Jam berapa ini?? Kamu fikir ini sekolah nenek moyangmu apa??”dengan suara lantang salah seorang kakak kelas memarahiku. Inilah yang kutakutkan MOS SMA, yang ada dibayanganku hanya dimarahi, disuruh-suruh pokoknya nakutin deh. “Tadi saya keliling nyari kelas tapi nggak ketemu,ka!!jawabku dengan nada hampir menangis. Aku memang takut kalau dimarahi seseorang siapapun itu. “Alasan aja bisanya.. belum jadi siswa sudah melanggar peraturan apalagi jadi siswa?? Sudah merasa hebat ya?”dengan nada ketus dia menyindirku. Akhirnya semua anak kelas setuju untuk menghukumku menyanyi. Saat istirahat, ada 2 orang siswi mengajakku kenalan, namanya Tya dan Yoan dan kita bertiga sepakat menjadi teman. Aku bahagia karena mereka begitu baik padaku.
Enam bulan kemudian.
**
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, aku tak tahu kenapa masalah dalam hidupku semakin bertambah. Di SMA ini, semua temanku tak ada yang tulus ingin berteman denganku, mereka selalu mencari masalah denganku tentang masalah cowok yang sebenarnya tak penting. Aku merasa kesepian disini, aku punya sahabat masa SMP tapi dia jauh di Surabaya jadi kita hanya bisa berkomunikasi lewat telepon walaupun setidaknya dia sudah sangat menghiburku. Saat naik kelas 2 aku, Tya dan Yoan mulai menjalin pertemanan yang begitu akrab apalagi di tengah problema masa SMA yang kita hadapi, kita jadi sering berbagi suka dan duka. Karena kita sudah tak sekelas masing-masing dari kita mulai berpencar, namun karena itu kita mendapat teman baru yakni Tanti dan felin. “Hei, aku Tanti teman sekelas Yoan, kamu pasti Izza dan Tya, kan?Tanti menjabat tanganku dan Tya yang disusul Felin. “Iya, aku Izza dan temanku yang gila ini Tya, haha..”jawabku sambil bercanda dengan mereka. Semenjak itu kami menjadi teman dekat dan berusaha melewati hari-hari masa remaja kami dengan saling berbagi.
Seperti biasa tak hanya masalah keluarga dan pelajaran, masalah cinta juga tak lepas menghampiri hidup kami. Tapi, kita tipe remaja yang tak terlalu serius menanggapi hal-hal seperti itu. Walaupun diantara mereka, aku lumayan serius dengan komitmen karena aku tak suka melakukan sesuatu hal setengah-setengah.
**
“Pagi semua,,”sapa Tanti dengan muka berseri-seri. “Cie..cie.. kayaknya ada yang lagi berbunga-bunga ni, gimana sudah jadian kah sama Ryan, terus yang lama gimana tuch?”goda Tya sambil menepuk bahunya. “Apaan seh kamu Ty, yang lama ngapain dipikirin, life must go on ya nggak?? Ntar kayak Izza dong berlarut-larut nggak jelas sama yang lama,”sambil menyindirku. “Ya iyalah masa ya iya dong. Benar juga tuch kita kan masih muda ngapain buang-buang energi buat nangisin cowok,”sahut Yoan. “Kurang ajar, kayaknya kalian memojokkan aku ya, siapa juga yang berlarut-larut, memang aku aja yang nggak mau sama mereka, males. Kok jadi bahas aku she, Tanti aja deh,”jawabku agak kesal. “Duh maaf deh, yang nggak mau diungkit masa lalunya, kita kan Cuma bercanda kawan biar otot-otot nggak tegang,”Tya mencoba menghiburku. Jadi males nih kalau sudah bahas soal cowok, memang sih aku belum pernah disakitin langsung sama cowok, tapi mereka tuch rajin banget nyakitin orang-orang disekitarku. Apalagi aku pernah memberanikan diri buat pacaran, ternyata cowoknya nggak jelas, bilangnya sayang sama aku tapi ninggalin aku dengan alas an yang nggak jelas. Sekarang banyak yang datang tapi hatiku sudah tertutup. Hurfg.. aku memang nggak ngerti dan memang belum berfikir sedewasa itu. Tapi aku bahagia karena ada Tya yang senantiasa menemaniku menjomblo dan menikmati asyiknya mengukir masa remaja kami dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, kayak cari teman yang banyak, ikut ekskul dan organisasi, jalan-jalan sama teman, banyak deh pokoknya.
**
Hari itu suasana begitu hening di belakang sekolah, tempat kita biasa ngumpul-ngumpul. “Ada apa seh kok pada sedih gitu, habis kebanjiran atau kerampokan??”aku coba mencairkan suasana. “Felin mau pindah….,”jawab Yoan dengan nada agak sedih. “Hah.. pindah ke SMU Nusantara itu, bukannya nggak jadi ya, kamu nggak serius kan lin??”aku terkejut bukan kepalang, aku tak menyangka Felin benar-benar akan pindah. “Serius lah, hari ini juga aku pindah, maaf kalau aku kasih taunya mendadak dari kemarin kan kalian pada sibuk semua,”Felin menjelaskannya dengan nada yang serius. Tya, Tanti, Yoan dan aku langsung terdiam. Suasana menjadi hening, kita tak menyangka kalau Felin akan pindah secepat ini. “Sudahlah kita kan masih bisa bertemu, aku pasti kangen sama kamu za, cewek yang egois dan maunya menang sendiri, Tya yang gokil dan periang, Tanti yang cerewet dan Yoan yang pendiam tapi baik,hurfg..pasti aku kangen kita bolos, ngumpul-ngumpul disini, ngerjain orang bareng, semuanya deh, jaga diri kalian baik-baik ya”ungkap felin dengan nada pelan. Suasana semakin haru dan hening. “Udah deh, nggak usah sok melankolis semua, kayak Felin mau mati aja, mendingan sekarang kita bahas nama buat geng kita aja sebelum Felin pergi, tapi kira-kira nama apa yang bagus?? Nama hewan atau nama buah??,”Tanya Tya pada kita semua. “Bener juga tuch, gimana kalau Family Crazy,”usul Yoan. “Girly Curly aja keren,”ungkap Tanti. “Hah..aneh-aneh aja kita nih bukan cewek-cewek centil kali,”ujar Tya. “Gimana kalau Destiny Crazy, artinya anak-anak yang bersedia menerima takdir hidupnya dan bertahan hidup walaupun kita sampai gila,”ungkap usulku. “Hah.. aneh.. tapi bagus juga tuch za, gimana semua setuju??”Tanya Tya pada kami semua. “Setuju..,”kita berteriak sambil berjanji tak akan bertengkar karena masalah apapun, selalu berbagi suka duka dan berkomitmen akan selalu menjaga persahabatan kita sampai mati.
**
Akhirnya kita kelas 3 juga, tak terasa sebentar lagi kita akan lulus dan menghadapi ujian akhir sekolah. Semua anak sudah mulai membahas soal melanjutkan kuliah dimana. Kita simple saja ingin melanjutkan sekolah sesuai keinginan orang tua kita. “Tan, kamu mau ngelanjutin kemana ni??,Tanya Tya. “Ke sebuah tempat yang jauh di sana, tempatnya anak-anak kuliah dan mengais ilmu, Malang jurusan keperawatan,”ujar Tanti sambil bercanda. “hahaha.. sok kamu tan, pasti orang yang kamu rawat langsung minta pulang karena nggak tahan ma kamu, kan? Kalo kamu Yo?”ejek Tya. “Aku pengen jadi notaris, jadi ngambil hukum di UGM, kamu kemana za,”ungkap Yoan dengan bangga. “Aku bingung ni sama Ibuku, disuruh kedokteran sih, tapi masih bimbang gitu,”jwlasku dengan nada agak lesu. “Sudahlah za, nyantai aja kali kayak aku, nggak usah dibawa stress, aku aja mau jadi psikolog biasa aja, haha,”Tya bercanda sambil menepuk bahunya. “Ya udah pokoknya apapun yang terjadi sama kita, kita harus tetap semangat dan gembira, okey,”seru Tanti. “Okey,,okey,,”teriak kita serentak.
**
Teng..Teng.. Bel tanda pulangan berbunyi, waktunya buat kita anak-anak kelas 3 bimbel. Seperti biasa ada aja cowok-cowok nggak jelas ngapel-in kita, tapi dari semua cowok yang paling berkesan, Tanti sama Ryan yang lumayan serius sama Tanti, Nanda yang serius sama Yoan, Dodi yang lumayan serius sama Izza. Tapi kita masih ragu sama mereka semua, secara kita masih remaja belum bisa memilih yang terbaik, Apalagi ada masalah Yoan sama mantannya yang dulu, kita semua nggak nyangka ada cowok yang setega itu, sebagai teman baik Yoan tentu saja kita sangat marah, sahabat mana sih yang terima kalau sahabatnya di sakitin gitu aja sama cowok. Saat itu juga kita langsung datang melabrak Andrew, dan tentu saja kita semua memaki-maki dia, untungnya semua teman-teman kita mendukung, jadi kita tak perlu buang-buang tenaga untuk memberi pelajaran berharga buat dia. “Dasar cowok nggak tau diuntung masih mending Yoan mau sama cowok kayak kamu,”maki Tya dengan nada yang lantang. Tiba-tiba Pak Guru datang dan melerai kami,”Sudahlah anak tak usah bertengkar, biarkan Andrew mendapat pelajaran akibat perbuatannya, tapi tidak harus kalian menghakimi dia seperti ini. “Lho pak, kita tak pernah menghakimi dia, kita Cuma ingin tak ada lagi korban cewek selanjutnya,karena semua cara halus sudah kita laakukan untuk menyadarkannya,”ujar Tya. “Aku minta maaf ya atas semua kesalahanku,”Andrew menjabat tangan Tya. “Heh,,kamu piker aku butuh minta maafmu, kamu tuch sudah nyakitin temanku ya kamu minta maaf sama dia dong,”jawabnya sambil menyengir sinis. “Sudahlah ty, nggak penting kayak gitu yang penting dia sudah ngakuin kesalahannya, masalah dia mau berubah apa nggak biar jadi urusan hidupnya sendiri,”jelas Izza berusaha melerai. Kita sudah puas memberi pelajaran sama Andrew kita langsung bergegas pergi, kita sudah lega karena kita berharap Yoan adalah cewek terakhir yang ia sakiti. Kita memang suka ngerjain cowok-cowok yang agak kurang ajar, itu sudah jadi tugas kami, terutama Tanti dan Izza, kita pasti turun tangan bikin perhitungan buat cowok-cowok kayak gitu pastinya dengan bantuan bos kita, Tya. Untuk urusan kayak gini memang Tya ahlinya, semua ide untuk ngerjain orang pastinya otak dari Tya.
**



Ujian Akhir Nasional baru saja selesai, malam ini malam perpisahan kelas 3 di hotel La Venta. Semua siswa-siswi berpakaian anggun dan glamour. Ini malam terakhir kita semua berkumpul menjadi seorang siswa SMA dan ini saat terakhir kita berbagi suka dan duka dalam masa remaja kami. Tya, Tanti, Izza dan Yoan, tampak cantik dan anggun. Malam itu begitu special buat kita. Yoan dan Tanti sudah menemukan belahannya, Tya lebih memilih menjomblo dan Izza masih bingung memilih Dodi yang anak band tapi nakal, atau Fahri cowok sederhana yang sholeh. “Za, kapan ni mau berangkat ke Malang, “tiba-tiba Fahri menyapaku dari belakang. Sontak aku terkejut,”Eh, besok lusa. Kenapa?. “Nggak, aku Cuma mau ngasih kenang-kenangan buat kamu, semoga bermanfaat,semoga kita bisa bertemu dilain waktu,”sambil menjulurkan tangannya dia memberikan sebuah bingkisan kado yang dibungkus rapi. “Makasih ya,”jawabnya pelan sambil bergumam dalam hati mengapa selama ini menyia-nyiakan orang setulus Fahri, tapi ini pelajaran berharga dalam hidup kita, bahwa terkadang hal yang istimewa itu tak terlihat oleh mata. Di sudut lain terlihat Yoan sedang bersama Nanda,”Yo, kalau nanti kita sudah berpisah, semoga apa yang selama ini kita lewati jadi suatu kenangan berharha ya?”kata Nanda dengan tatapan serius. “tentu saja Nanda, kamu , teman-temanku Destiny Crazy, dan sekolah ini adalah kenangan terindah untukku”. Ini saat yang di tunggu, pengumuman penghargaan bagi anak-anak terbaik. Tak pernah kita sangka sebelumnya kalau kita memenangkan kategori Geng cewek terbaik di SMA Pelita Harapan versi anak-anak,,hehe,, karena walaupun nakal kita selalu membantu orang-orang dan termasuk dalam anak-anak pintar. Mungkin penghargaan ini merupakan hadiah terindah dalam perjalanan persahabatan kami, “Destiny Crazy” nama itu akan selalu kami kenang dan tersimpan di dalam lubuk hati kami sebagai hal terindah pada masa SMA kami. Sejak itu kami berkomitmen untuk semakin memperkuat persahabatan kami menjadi tali persaudaraan, walaupun kami akan berpisah. Itulah arti indah sebuah persahabatan sejati, persahabatan untuk saling berbagi dan memberi dalam keadaan apapun. Sebuah persahabatan abadi yang akan selalu terkenang sepanjang masa.

Rasa Benci

Aku pernah menjumpaimu dihatiku
Bukan sebagai orang asing yang begitu saja datang
Bukan sebagai orang yang membenciku
Melainkan sebagai penawar kasih untuk hatiku

Aku mengenalmu sebagai pribadi yang baik
Aku mengenalmu dengan penuh keceriaan
tapi mengapa hanya karena sebuah kesalahpahaman
Kau tiba-tiba membenci dan meninggalkanku

Sedikitpun tak pernah lagi kau tolehkan kepalamu
Sedikitpun tak ada canda tawamu untukku
Sedikitpun tak ada kata-kata sayang itu lagi
dan mungkin yang tersisa hanya rasa kebencian..

Mungkin dulu aku pernah salah
Tapi bukan berarti kau begitu saja menghakimiku
Dengan segala keegoisan yang tak beralasan itu
Apa kau tak pernah sedikit saja memikirkan hatiku


Mungkinkah kau merasakan
Apa yang kini aku rasakan
Kebimbangan dan sakit yang mendalam
Karena semua perlakuanmu yang tak pasti
Aku bukan sakit karena sudah tak ada sayang itu lagi
Bukan karena rasamu yang mungkin mati untukku
Aku sakit karena berubahnya sayang itu menjadi benci
Aku sakit karena kebencianmu telah menghancurkan hatiku

Aku memang selalu tersenyum
Aku memang selalu tampak bahagia tapi bukan berarti
Aku baik-baik saja dan senang atas perlakuanmu
Aku hanya mencoba menjadi orang yang kuat untuk diriku

Kini aku mulai menyadari siapa dirimu
Kau tak berani mengakui kesalahanmu

Hanya Tuhan yang tau semua isi hatiku
Aku hanya berharap kelak Tuhan akan membukakan
Pintu hatimu yang angkuh itu untuk menyadari
bahwa semua sikapmu itu salah dan telah menyakitiku
Dan di saat kau telah menyadarinya
Aku harap Pintu maafku belum tertutup untukmu

Aku selalu berdoa agar tak ada lagi kebencian dihatimu
Baik itu untuk hatiku maupun hati wanita lain diluar sana
Aku selalu berdoa kebencian itu bisa memberimu pelajaran
Tak ada seorang manusiapun yang sempurna, kecuali Allah..

For : Buat orang-orang yang masih menanmkan kebencian dihatinya, takkan pernah kau memperoleh kebaikan didalamnya, selain hanya menyakiti dirimu sendiri.. :D

Kamis, 10 Februari 2011

Tak ada yang Sempurna ( Part I )

Setiap manusia itu memiliki takdir hidupnya masing-masing, dan kini aku sedang menapaki setiap takdir yang Tuhan goreskan dalam hidupku. Banyak hal yang telah ku alami dan kurasakan, berbagai perasaan yang tak biasa dan kejadian luar biasa telah menemani perjalanan hidupku yang penuh warna. Tak banyak hal yang harus ku ungkapkan tentang perasaanku, tapi banyak kisah yang ingin ku ceritakan dan ku bagi kepada semua manusia di dunia ini tentang sebuah mimpi, perjuangan, cobaan, asa juga sebuah cinta.
Aku telah banyak mengenal karakter manusia yang hilir mudik mengisi hari-hariku baik dalam sebuah kedukaan juga kebahagiaan. Ada orang yang membuatku menangis, kecewa, bahagia, tertawa lepas dan membuatku begitu semangat menjalani setiap langkah hidupku untuk meraih semua impianku. Begitulah kehidupan yang banyak dibicarakan manusia sebagai sebuah panggung sandiwara yang tentunya kita sendirilah yang mengarahkan mau seperti apa cerita hidup kita yang nantinya kita peragakan dan nikmati sendiri perannya.
Aku akan memulaikan semua hal dari kesedihan karena begitulah sifat dasar manusia yang terkadang hanya mengingat dan merasakan semua hal yang menyedihkan tanpa mengetahui dan memikirkan jika kita juga pernah mengalami hal yang begitu membahagiakan. Dari sebuah kesedihan kita mengeluarkan air mata, dari sebuah kesedihan kita mengukir asa, dari sebuah kesedihan kita menenggelamkan semua mimpi dan dari sebuah kesedihan juga terkadang kita membiarkan hati kita terkubur dalam tanpa sedikitpun lagi melihat masa depan. Ya begitulah kesedihan, sebuah perasaan yang begitu dalam dirasakan yang bisa membuat hidup seorang hancur hanya karena tak mampu mengendalikan semua kesedihan itu. Terlalu banyak hal yang membuat hati ini bersedih dan aku sangat menyadari semua hal itu dengan hatiku, ketika semua orang bilang hati seorang wanita itu lembut selembut sehelai kapas, maka itu benar. Setiap hal dirasakan dengan penuh kehati-hatian dan rintihan yang dalam. Aku yang memperjuangkan semua mimpiku mulai dari nol merasakan betapa sulitnya meraih semua mimpi indah yang telah ku ukir.Terlalu banyak kegagalan yang harus aku alami dalam setiap tapakan langkah yang terkadang membuatku ingin menyerah dan berhenti melangkah, tapi aku berusaha bangkit dan percaya bahwa kegagalan itu hanyalah sebuah kesuksesan yang tertunda, aku berusaha menghibur diriku bahwa Allah itu selalu punya rencana indah untuk setiap umatnya begitu juga terhadapku. Bukan sebuah rahasia umum lagi jika semua orang pasti pernah merasakan sebuah kegagalan dan akupun tak perlu mengungkapkan bagaimana sakit dan perihnya gagal, ketika kita gagal untuk mendapatkan peringkat terbaik di sekolah, ketika kita gagal untuk masuk fakultas kedokteran yang kita impikan, ketika kita gagal memperoleh juara di setiap lomba yang kita ikuti, ketika kita gagal memperoleh IP terbaik di kampus dan hal terpenting yang membuat kegagalan itu begitu menyayat hati adalah perasaan bersalah ketika kegagalan itu telah menyakiti dua orang malaikat yang selalu menanti kesuksesan kita di rumah, yakni kedua orang tua kita. Bahkan sampai detik ini pun aku tak pernah mampu melukiskan bagaiman kesedihan akan sebuah kegagalan, karena itu merupakan sebuah perasaan dalam yang tentunya dirasakan berbeda oleh setiap manusia. Tapi aku selalu percaya setiap ungkapan itu, kelak di balik sebuah kegagalan akan ada sebuah kesuksesan indah yang siap menyambut. Aku pernah bahkan sering membuktikannya,menyambut sebuah kegagalan dengan kesuksesan dan kebahagian indah, namun sejujurnya ketika kegagalan itu harus tiba kembali di lain kesempatan dalam hidupku perasaan sedih dan asa itu muncul kembali dan aku selalu mengalami kesulitan yang sama untuk mengendalikan kegagalanku itu menjadi sebuah motivasi untuk selanjutnya membuatku bangkit kembali dengan sebuah senyum ketegaran. Itu adalah hal yang sulit bahkan teramat sulit untukku. Tapi aku memiliki satu kekuatan yang luar biasa menurutku, yakni kekuatan Allah. Hanya Dia yang mampu membuatku tenang di saat aku tak mampu lagi membendung air mataku, di saat aku tak sanggup menahan asa dihatiku, di saat aku tak bisa lagi melakukan apapun untuk diriku sendiri, kekuatan Allah itu perlahan menolongku dengan kasihnya. Dari setiap firmannya dan lantunan ayat sucinya aku selalu berusaha menenangkan hatiku dan entah mengapa seperti ada sebuah kekuatan di ayat sucinya yang selalu membuat hatiku selalu tenang dan tentram. Dari situ aku selalu berusaha membangun kembali setiap koyakan kegagalan itu dengan cinta Allah. Cinta Allah yang kurasakan begitu tulus tanpa memandang siapapun hambanya. Dan aku selalu yakin setiap mimpi yang ku ukir itu adalah bisikan hati dari Allah, dan aku juga sangat yakin kalau Allah juga telah menyiapkan jalannya untuk membantuku menapaki setiap langkah menuju mimpi itu. Jangan pernah khawatir untuk jatuh, jangan pernah khawatir untuk gagal dan jangan pernah khawatir melewatinya karena Allah akan selalu di samping orang-orang yang menyerahkan semua hidupnya hanya kepadanya. Seperti dijelaskan dalam ayat Al-Qur'an Surat Al-Qaaf:16 Bahwa Manusia itu begitu dekat dengan Allah, bahkan lebih dekat dari urat lehermu............